Nama : Hj.Sri Supatminingsih,M.Si,M.Pd
TTl : Malang , 7 Juli 1960
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SD Negeri 4 Sumberpucung
Sebagai pemimpin kepala sekolah harus mampu menjadi pemimpin yang dapat di contoh perilaku dan tindakannya. Pemimpin menjadi transeter atau intertainmen di dalam pendidikan. Jadi segala sesuatu tindakan dari pemimpin atau kepala sekolah harus dapat di pertanggung jawabkan. Karena, kepala sekolah lah yang menjadi contoh utama di sekolah. Apabila sekolah memiliki manajemen yang bagus, maka apa yang dikatakan kepala sekolah dapat menjadi contoh bagi bawahaan.
Memberi contoh atau melakukan sebelum orang bawahannya melakukan, tidak hanya sekedar berbentuk tulisan namun harus diwujudkan. Jadi sebelum seorang dapat melakukan maka kepala sekolah harus selalu memiliki ide bagus untuk diwujudkan. Seorang pemimpin akan bisa disegani oleh bawahan apabila perilakunya dapat kita tauladani. Hal ini dengan sendirinya bawahan akan segan dan menjadikan kepala sekolah contoh baik untuk ditiru. Meskipun hal ini sulit dan butuh waktu untuk melakukannya, akan tetapi kepala sekolah tetap harus memberi contoh positif untuk ditiru bawahan. Baik dalam prilaku, tutur kata maupun pribadinya. Di dalam sekolah, kepala sekolah ibarat intertainmen atau artisnya. Sehingga segala yang dilakukan akan menjadi pembicaraan atau dijadikan contoh. Disinilah kepala sekolah harus memiliki sifat-sifat yang yang layak dijadikan contoh dan tidak sembarangan dalam mengambil keputusan.
Kepala sekolah harus mampu perfeksional atau sempurna dan diharapkan mampu cekatan dalam pengambilan keputusan. Selalu ceria dan profesional akan dijadikan contoh dan membangun kenyamanan sekolah. Kepala sekolah yang ekstropet adalah kepala sekolah yang sering dijadikan idola dan contoh bagi bawahan.
– Misal dengan datang setiap pagi sebelum siswa atau guru datang, maka apabila ada guru yang terlambat, besokknya akan memperbaiki diri karena segan dengan kepala sekolah.
– Membantu staf kebersihan memungut sampah yang berserakan di sekolah, dari contoh seperti ini maka anggota atau penghuni sekolah perlahan akan mengikuti sikap kepala sekolah tersebut.
– Selalu keliling dari kelas ke kelas dan memastikan proses KBM berjalan lancar, apabila ada kelas kosong kepala sekolah tidak marah, tetapi mengajak siswa masuk kelas dan bercerita banyak hal sambil menunggu guru datang.
– Kepala sekolah tidak membatasi siswa, guru, kepala sekolah untuk saling berkomunikasi sebagai keluarga atau teman, dengan syarat kewibaan dan sopan satun harus tetap ada.
SD NEGERI 4 SUMBERPUCUNG "SEKOLAH BERMUTU MENCETAK GENERASI BERILMU ''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar